wilujeng sumping@bulan blog

Jumat, 16 April 2010

Dari Abu Hurairah ra..

katanya Rasulullah SAW bersabda:" Barangsiapa yang mengajak ke jalan kebenaran maka dia memperoleh pahala sebanyak yang diterima oleh orang-orang yang mengikutinya, tidak kurang sedikitpun. Dan siapa yang mengajak ke jalan kesesatan, maka dia memperoleh dosa sama banyak dengan dosa orang-orang yang mengikutinya, tidak kurang sedikitpun." ( HR Muslim )
Ada sebab akibat di dunia fana ini. siswa yang ber-ulah, anak-anak yang membantah, dan rakyat yang tidak hormat, disebabkan karena kurangnya pendidikan agama sebagai landasan hidup.
wahai para guru, orangtua, dan para pemimpin........janganlah berharap ....murid, anak-anak, dan rakyatmu, menjadi apa yang kalian harap, bila anda tidak mengenal Allah, tidak mentaati Allah, tidak mencintai Allah, dan tidak mendidik murid, anak-anak, dan rakyat untuk mengenal, mentaati, dan mencintai Allah.
Karena pendidikan agama secara otomatis membentuk kepribadian murid hormat kepada guru, anak-anak taat kepada orangtua, rakyat cinta dan memuliakan pemimpinnya.
" Faqidusysyaik La Yu'tiih". Orang yang tidak memiliki, bagaimana akan memberi....jangan pernah menyalahkan murid, anak-anak, atau rakyat. Bukankah mereka hanya sebagai cermin guru, orangtua, dan pemimpin.
Berkacalah sebelum cermin pecah!!
Usah pula buruk muka cermin yang di hancurkan.....

HR Thabrani

ibnu Abbas ra berkata,bahwa Nabi SAW telah bersabda:" Empat perkara,barangsiapa memilikinya berarti dia mendapat kebahagiaan dunia dan akhirat : hati yang selalu bersyukur, lisan yang selaalu berdzikir, badan yang sabar dikala mendapat musibah, dan istri yang dapat menjaga kehormatan diri serta dapat menjaga harta suami."

QS.Al-Mu'min:18

"Orang-orang yang zalim tidak mempunyai teman setia seorang pun dan tidak (pula) mempunyai seorang pemberi syafaat yang diterima syafaatnya."
Orang yang ingin hidup bahagia, perlu menjaga empat perkara:
  1. teguh menjaga kehormatan
  2. ridha menerima apa yang sedikit
  3. berbuat kebaikan setiap hari
  4. memelihara lidah dari perkataan keji